-
Aceh | 1 bulan laluKetua Dewan Kesenian Aceh Kritik Rancangan Qanun Kebudayaan
DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Dewan Kesenian Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn., mengkritik keras Rancangan Qanun (Raqan) Pemajuan Kebudayaan Aceh yang dinilai penuh dengan kejanggalan. Menurut Dr. Afifuddin, draf Qanun tersebut seolah-olah dibuat tanpa merujuk pada sejumlah regulasi turunan dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
-
Aceh | 3 bulan laluSeniman Aceh: Pemimpin Masa Depan Harus Fokus pada Ekonomi Kreatif
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pertemuan tak terduga dengan Dr. Teuku Afifuddin M.Sn, seniman sekaligus dosen ISBI Aceh, di toko buku Periplus dan The Merchant, Bandara Soekarno-Hatta, membuka diskusi menarik tentang masa depan Aceh. Sosoknya yang khusyuk membaca buku mengingatkan kita akan pentingnya literasi dalam pengembangan diri dan masyarakat.
-
Nasional | 4 bulan laluKetua DKA Teuku Afifuddin Raih Doktor Teater Pertama ISBI Aceh
DIALEKSIS.COM | Surakarta - Teuku Afifuddin, S.Sn, M.Sn berhasil meraih gelar doktor dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada Selasa, 25 Juni 2024. Disertasinya yang berjudul "Perubahan Bentuk Peugah Haba Dari Tradisi Lisan ke Pertunjukan" membawa angin segar dalam kajian seni pertunjukan Aceh.
-
Aceh | 5 bulan laluAbaikan Dewan Kesenian, Pemajuan Budaya Aceh Terancam Mandek
DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Provinsi Aceh, Teuku Afifuddin M.Sn, menyoroti kurangnya peran lembaganya dalam upaya pemajuan kebudayaan di daerah. Hal ini diungkapkannya menyusul peringatan 7 tahun Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek pada 23 Juni lalu di Jakarta.
-
Aceh | 5 bulan laluKetua DKA Kritik Konsep Pengembangan Seni Budaya Aceh Minim
DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Provinsi Aceh, Teuku Afifuddin M.Sn., mengkritik kurangnya konsep dan arah yang jelas dalam memajukan adat dan kebudayaan, termasuk kesenian di Aceh. Melalui bincang eksklusif bersama Teuku Afifuddin mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pemerintah Aceh belum memiliki konsep yang konkret untuk pengembangan seni dan budaya di wilayah tersebut.